Rabu, 23 April 2014

@Indahnya Mencintai dan di cintai kerana ALLAH !

Bicara tentang cinta berarti bicara tentang salah satu nikmat kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai. Cinta adalah suatu perasaan yang timbul di dalam jiwa, menggetarkan hati dan memancarkan naluri. Cinta merupakan perasaaan yang sudah melekat dalam diri manusia, dan tidak bisa dilepaskan.
 
 Dalam banyak hal, cinta  muncul untuk mengontrol keinginan ke arah yg lebih baik dan positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yg mencintai menjadikan cintanya sebagai sarana untuk meraih hasil yg baik untuk meraih kehidupan sebagaimana kehidupan orang-orang yg bertakwa dan selalu berbuat baik. Islam pun mengakui tentang ini.
 
Tahukah Anda? Apa indahnya apabila kita mencintai dan dicintai karena Allah?
 
Cinta karena Allah SWT merupakan sesuatu yang sangat melekat dalam menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan sesama muslim. Hubungan apapun yang dibina tidak atas dasar cinta karena Allah SWT itu hanya bertahan sementara di dunia saja. Dan semua keakraban dan kerukunan itu akan berubah menjadi permusuhan dan kebencian di akhirat kelak, sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Az-Zukhruf ayat 67, yang berbunyi :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ ۞
Artinya : “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali oran-orang yang bertakwa.”
 
Seseorang mungkin saja mencintai orang lain karena hartanya, kecantikannya, kedudukannya, nasab keturunannya, atau karena kepentingan pribadi. Berapa banyak persahabatan dan persaudaraan yang berubah menjadi kebencian dan permusuhan seiring lenyapnya pernak- pernik kepentingan yang melandasi hubungan tersebut. Cinta seperti ini tidak akan bertahan lama. Sebab ia akan hilang seiring hilangnya sebab dan pendorongnya. Bahkan kerap kali cinta yang demikian itu akan berubah menjadi permusuhan hanya karena masalah yang kecil atau sedikit perselisihan.
 
 Sebaliknya, cinta dan persahabatan yang dilandasi karena Allah SWT semata, akan tetap utuh dan akan membawa berjuta kebaikan di dunia dan di akhirat.

Nabi kita Muhammad SAW bersabda :
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ  {رواه البخاري }
Artinya : Dari Anas r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
 
Salah satu tanda kesempurnaan iman itu adalah mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Saudara di sini bukanlah saudara kandung, sedarah, atau senasab, melainkan saudara seaqidah. Maka siapapun dia, dari suku dan bangsa manapun, warna kulit apapun, dengan status keduniaan yang betapapun, selama ia memiliki aqidah yang sama maka ia adalah saudara. Dan mencintainya seperti mencintai diri sendiri adalah tanda sekaligus syarat kesempurnaan iman!

Terakhir namun tak kurang pentingnya, saya ingin menyampaikan sebuah kata mutiara yang diambil dari Hadis Bukhari dan Muslim bahwa Cinta karena Allah bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan kalian butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya”.
 
 Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan. semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ini ^^ 
 
Copas http://watisitinurjannah2.blogspot.com/2013/05/indahnya-mencintai-dan-dicintai-karena_4.html