Jumat, 14 Desember 2012

@Pelajaran Berharga Bagiku, yaitu Dengan BERPIKIR kita akan BERSYUKUR dalam kondisi apapun.

@Bismillaah....

Jika selama ini, kita hanya bisa mensyukuri segala nikmat yang Rabb berikan. Mendapatkan kebaikan, mendapatkan keindahan, mendapatkan kesenangan, mendapatkan yang membuat kita merasa beban menjadi hilang. 

Hmmm, ternyata salah dugaan kita selama ini. Ternyata rasa syukur itu tidak hanya ditempatkan pada kenikmatan yang kita dapatkan. Justru cobaan, ujian, rintangan, rasa sakit, penderitaan dan apa yang membuat kita terbebani itu adalah aungerah yang Rabb berikan.

TERNYATA, Alloh punya rencana yang lebih indah untuk kita...!!!

“Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah untukmu. Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah bagimu”.

Ternyata Alloh sangat sayang kepada kita. Alloh itu Maha Mengetahui segalanya. Termasuk segala sesuatu yang kita butuhkan, Alloh lebih tahu daripada kita sendiri. Karena, segala sesuatu yang kita inginkan, segala sesuatu yang menurut kita baik, ternyata belum tentu baik menurut Alloh. Ketika usaha dan do’a kita tidak dikabulkan oleh Alloh, itu berarti Alloh mempunya rencana lain yang jauh lebih indah daripada rencana yang kita buat.

Intinya kita banyak bersyukur dalam kondisi apapun, karena segala yang Alloh berikan adalah hal yang terindah yang mesti kita sambut dengan rasa syukur. Insya Alloh, kita mampu menjadi manusia yang berkepribadian indah dan berpikir dewasa.

"Berpikir merupakan cahaya yang masuk kedalam diri seseorang. Dan apabila seseorang itu mau berpikir, maka ia akan mampu mengambil 'ibrah (pelajaran) dari segala sesuatu yang ia lihat, dengar, baca, rasa dan alami)." _(Ibnu 'Uyainah)_

Saya pernah baca kata-kata yang membuat hati saya tergugah, bunyinya seperti ini :

@Adakalanya kita perlu menangis, agar kita tahu bahwa hidup ini bukan hanya untuk tertawa.

@Adakalanya kita perlu tertawa, agar kita tahu mahalnya nilai air mata.

@Bersyukurlah pada orang yang menyakitimu, karena dia yang membuatmu selalu tabah.

@Bersyukurlah pada orang yang telah mengacuhkanmu, karena dia yang menjadikanmu berdedikasi.

@Bersyukurlah pada yang telah menjatuhkanmu, karena dia yang telah menguji kemampuanmu.

@Bersyukurlah pada yang telah menzhaliminmu, karena dia yang telah menguji kesabaranmu.

Kadang-kadang Alloh sembunyikan matahari, Alloh datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan bertanya-tanya kemana hilangnya matahari, rupa-rupanya Alloh hendak memberi kita pelangi yang indah.

Subhanallaah, kata-kata yang indah dan lebih indah lagi bila kita mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

_Salam Ukhuwah Islamiyah ! By.HIB_


Minggu, 11 November 2012

@ Sebuah Memory Indah



Ukhuwah yang pernah terbina diantara kita,

Mengisahkan kenangan yang terindah.

Tersimpan dimemory jiwa sukmaku.

Meskipun kita terpisah,

Ada asa pengharapan, cinta dan cita-cita.



Saat-saat kebersamaan kita,

Liku-liku kehidupan kita lalui bersama,

Saling setia dalam perjuangan.

Membagi suka dan duka tanpa mengenal arti kepenatan.

Ingatlah selalu kenangan itu.



Kini semua telah berlalu,

Engkau dan aku terpisahkan oleh jarak dan waktu.

Namun semua adalah sebuah pertemuan dan perpisahan,

Yang telah Rabb takdirkan.

Abadikan semua karena Allah SWT.



Semoga alur kenangan kita,

Menjadi memory dan inspirasi kita kedepan.

Berharap kenangan ini bisa terulang lagi,

Meski usia tak sama seperti dulu.

Ingat aku wahai sahabatku,

Dalam setiap untaian do’a-do’a kalian.


By ; Ela Pratiwi Arifin

Minggu, 21 Oktober 2012

@ Dalam Diam

Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya. Kulakukan untuk menjaga kesucian hatiku dan hatimu karena memang terjaganya kesucianku dan kesucianmu adalah tujuanku.

Ini adalah caraku mengasihimu karena-Nya. Kulakukan untuk memelihara suatu kehormatan, karena memang terpeliharanya kehormatanku dan kehormatanmu adalah cita-citaku.

Jikalau Allah tak menakdirkan tersampaikan indahnya rasa ini kepadamu di dunia ini dalam ridha-Nya, mungkin dunia bukanlah tempat yang tepat bagi cinta untuk saling bersemi. Tapi bisa jadi cinta itu akan bersemi di Surga-Nya. Karena ku sangat yakin, bahwa di akhirat kelak Allah akan menghimpun orang-orang yang saling mencintai karena-Nya. Dan diamku kini adalah caraku mencintaimu karena-Nya. Suci tak tersentuh. Bahkan syaitanpun tak pernah tahu.

Insya Allah...

Jika kau belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam.

Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu.

Kau ingin muliakan dia dan tidak akan mengajaknya menjalin hubungan terlarang, dengan tidak merusak kesuciannya dan penjagaan hatinya.

Karena diammu akan memuliakan kesucian diri dan kesucian hatimu, serta menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu.

Karena diammu bukti kesetiaanmu dengannya.

Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah Ta’ala pilihkan untukmu.

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali, yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ? Sampai akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah.

Minggu, 30 September 2012

@ Mutiara Kecantikan Hati

Tahukah mutiara yang ada di hati seorang wanita sholehah? Tahukah kecantikan muslimah yang hakiki?

Yang pertama adalah meredam amarah atau keinginan untuk menyakiti orang lain, karena hal itu akan mengurangi aura kecantikan. Lagipula dalam ilmu kedokteran disebutkan bahwa amarah menyebabkan kerusakan sel syaraf sebanyak 50.000 sel. Dibutuhkan waktu lama atau sedikitnya 128 hari untuk memulihkan sel-sel tersebut seperti sedia kala.

Tidak mengherankan, betapa pun cantik dan menarik fisik seorang wanita, maka ia akan terlihat sangat jelek dan menyebalkan bila dirinya dikuasai amarah atau nafsu untuk menyakiti orang lain. Maka binalah sikap dan cara berpikir positif. Aura kecantikan Anda semakin bersinar terang dan diri Anda terlihat jauh lebih muda dan segar bila Anda selalu berpikir positif.

Yang kedua adalah mencintai diri sendiri tanpa syarat, apapun adanya diri Anda. Apabila Anda tidak mampu mencintai diri sendiri, maka Andapun tidak akan dapat mencintai dan menyayangi orang lain. Logikanya Anda tidak akan dapat memberikan sesuatu yang tidak Anda miliki.

Dengan terlebih dulu mencintai diri sendiri, maka Anda baru akan bisa memancarkan cinta dan kasih sayang kepada mahkluk di sekeliling Anda. Cinta dan kasih sayang yang tulus dari dalam hati menjadikan seluruh aspek di dalam diri Anda terlihat istimewa. Cinta dan kasih sayang akan memancarkan aura kecantikan Anda yang luar biasa.

Selain mencintai diri sendiri apa adanya, Anda juga dapat memupuk cinta dan kasih sayang kepada orang lain dengan melakukan visualisasi. Caranya adalah meluangkan beberapa waktu untuk membayangkan diri Anda berbagi kasih sayang dan berbuat kebaikan kepada orang lain. Lakukan visualisasi seperti itu dimanapun Anda berada, karena dapat meningkatkan energi cinta dan kasih sayang dari dalam diri Anda.

Hingga tanpa Anda sadari, suatu ketika sikap Anda juga akan penuh kasih sayang. Aura kecantikan Andapun akan memancar dengan sendirinya. Semakin banyak cinta yang Anda pancarkan tanpa syarat, maka semakin tinggi aura kecantikan yang Anda miliki.

Satu hal terpenting untuk diperhatikan bahwa kecantikan itu terpancar dari dalam hati yang damai. Aura kecantikan tidak dapat timbul dari dalam jiwa yang kosong dan hampa. Hati yang damai juga tidak dapat tergantikan oleh kekayaan, kemolekan tubuh dan wajah, ketenaran, posisi dan lain sebagainya.

Bersyukur dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan aktifitas yang lebih menjanjikan kedamaian hati. Luangkanlah lebih banyak waktu untuk bersyukur dan beribadah kepada Tuhan YME. Aura kecantikan akan terpancar lebih terang dari seseorang yang memiliki kedamaian spiritual, dimana ia menemukan harapan baru, optimisme dan kebahagiaan hakiki.

Pada dasarnya, penampilan memang penting supaya seorang wanita terlihat rapi, cantik dan menarik. Tetapi karakteristik itu ternyata jauh lebih penting, karena kecantikan yang berasal dari kemurnian hati dan jiwa lebih mudah menjadi pusat kekaguman banyak orang. Pesan saya, jagalah diri dan inner beauty atau keluhuran budi pekerti betapapun cantiknya Anda.
Setiap muslimah akan terlihat begitu cantik dengan hati yang selalu terbuka untuk menerima segalanya dengan sebuah senyuman dan rasa syukur. 

*) www.sabda.org  

Minggu, 02 September 2012

@ Ukhuwah Islamiyah Insaniyah dan Wathoniyah

Ukhuwah Islamiyah Insaniyah dan Wathoniyah
Oleh Imam Wahyu Priyanto, Sistem Informasi, Universitas Indonesia


Seperti yang telah diketahui bahwa Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah Islamiyah. Islam menjadikan persaudaraan dalam Islam dan Iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah dimuka bumi. Persaudaraan yang kuat akan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan sekaligus juga dapat menenangkan hati manusia. Banyak hal yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu persaudaraan yang tidak kuat dan kekal, persaudaraan yang tidak kuat itu secara otomatis menjadikan persatuan dan kesatuan umat tercerai berai karena persaudaraan tersebut tidak berdasarkan persaudaraan Islam. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya. Dan perpecahan dikalangan umat dewasa ini terjadi disebabkan karena mereka tidak melaksanakan Ukhuwah Islamiyah, dan tidak memenuhi persyaratan Ukhuwah yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-sungguh. Ukhuwah Islamiyah merupakan hal yang sentral dan pokok yang harus ditegakkan demi kelangsungan kejayaan umat Islam, dan Ukhuwah Islamiyah ini terbagi menjadi empat macam yaitu Ukhuwah ‘ubudiyyah, Ukhuwah insaniyyah ( basyariyyah ), Ukhuwah wathaniyah, dan Ukhuwan fi din Al-Islam.

Kata Ukhuwah berasal dari kata kerja akha yang berarti saudara. Makna Ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Aqidah. Jadi Ukhuwah Islamiyah adalah Persaudaraan diantara umat Islam, yang tidak terpecah belah, yang seperti badan sekujur satu sakit yang lain juga merasakan sakit juga. Ukhuwah Islamiyah mempunyai tingkatan – tingkatan yaitu :
1. Ta’aruf (saling mengenal). Merupakan terjadinya interaksi yang dapat lebih mengenal karakter individu yang satu dengan individu yang lainnya.
2. Tafahum (saling memahami). Saling memahami adalah kunci Ukhuwah Islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan berjalan. Dengan saling memahami maka setiap individu akan mudah mengetahui kekuatan dan kelemahannya dan juga dapat menerima perbedaan.
3. Ta’awun (saling menolong). Saling membantu dalam kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dan butuh bantuan orang lain
4. Takaful (saling menanggung). Takaful adalah tingkatan ukhuwah yang tertinggi yaitu sesama umat muslim rasa sedih dan senang harus diselesaikan bersama.

Persaudaraan dengan seluruh umat manusia (Ukhuwah Insaniyah) mengandung arti bahwa seluruh umat manusia adalah saudara karena mereka berasal dari seorang ayah dan ibu. Manusia mempunyai motivasi dalam menciptakan iklim persaudaraan hakiki yang tumbuh dan berkembang atas dasar rasa kemanusiaan yang bersifat universal.

Seluruh manusia di dunia adalah saudara. Tata hubungan dalam Ukhuwah Insaniyah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan martabat kemanusiaan untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Ukhuwah Insaniyah bersifat solidaritas kemanusiaan. Sedangkan Ukhuwah Wathaniyah yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Pada diri manusia perlu ditumbuhkan persaudaraan yang berdasarkan atas kesadaran berbangsa dan bernegara. Seluruh bangsa Indonesia adalah saudara. Tata hubungan Ukhuwah Wathaniyah menyangkut hal-hal yang bersifat sosial budaya. Ukhuwah Wathaniyah merupakan spirit bagi kesejahteraan kehidupan bersama serta instrumen penting bagi proses kesadaran sebuah bangsa dalam mewujudkan kesamaan derajat dan tanggung jawab.
 
Setelah membaca penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ukhuwah Islamiyah merupakan hal yang pokok dan mendasar yang harus ditegakkan demi kelangsungan kejayaan umat Islam, maka dari Umat Islam harus selalu meningkatkan dakwah Islamiah dan Amar Makruf Nahi Mungkar, agar persatuan dan kesatuan dikalangan umat dapat ditegakkan. Sekaligus umat Islam harus senantiasa menyadari akan pentingnya Ukhuwah Islamiyah sebagai modal menuju kemenangan cita-cita Islam. Kemenangan itu tidak akan tercapai tanpa adanya kekuatan. Dan kekuatan tidak akan terwujud tanpa adanya persatuan. Sedangkan persatuan tidak akan mungkin tercapai tanpa adanya Ukhuwah Islamiyah.

Daftar Pustaka dan Sumber :
1. http://muslimbloggers.coolbb.net/masalah-keislaman-f4/ukhuwah-islamiyah-t83.htm
2. http://www.shodikin.20m.com/quraih_shihab.htm

@ Untuk mu wahai sahabat-sahabat dijalan dakwah





Untuk mu wahai sahabat-sahabat dijalan dakwah,
Tidak terasa sudah bertahun-tahun tahun kita bersama,
Suka dan duka pun begitu banyak dirasa,
Tak sanggup diri ini membalas jasa, yang kalian korbankan untuk sebuah wajiha kita bersama,.

Untuk mu wahai sahabat-sahabat dijalan dakwah,
cukuplah pengorban yang menjadi saksi mata,
cukuplah air mata ini menjadi penghapus duka lara,
dan cukuplah ALLAH yang menjadi penolong kita,.

Untuk mu wahai sahabat-sahabat dijalan dakwah,
Terima Kasih atas perjuangan dan pengorbanannya selama ini,
Semoga ALLAH membalas amal-amal kalian dengan sesuatu yang lebik baik,
dan menjadikan amal-amal ini sebagai amal jariyah,.

Saya berharap semoga ALLAH mengistiqomahkan kita dijalan ini, jalan dakwah yang penuh onak dan duri. Hingga kelak kita akan direunikan ALLAH di Jannah yang kekal dan abadi,.

Ya ALLAH, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahuibahwa hati-hati ini telah berkumpul hanya untuk mencurahkan cinta kepada-MU, bertemu untuk taat kepada-Mu,bersatu dalam rangka menyeru dijalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka perkuatlah ikatan tali ukhuwah kami ya ALLAH, Aamien Ya Rabb..

Minggu, 19 Agustus 2012

@ Menata Ruhiyah Demi Dakwah

Umar bin Khattab pernah meneteskan air matanya ketika melihat keadaan seorang ibu yang pada malam itu (ketika Khalifah Umar sedang mengadakan inspeksi malam hendak melihat kondisi sebenarnya masyarakat yang dipimpinnya) pura-pura memasak untuk menenangkan anak-anaknya yang terus menangis menahan lapar. Padahal dalam kuali tersebut hanyalah berisi batu. Menyaksikan hal demikian, sang khalifah langsung menuju gudang (sejenis bulog) mengambil sekarung gandum. Masya Allah, dengan tangan dan pundaknya sendiri, beliau membawa sekarung gandum tersebut untuk diberikan kepada sang ibu tadi.

Makna ruhiyah

Dalam kamus dikemukakan, bahwa ruhiyah berasal dari kata ruh yang mendapatkan ya’ nisbah menjadi ruhi, yang memiliki arti ruhani (spiritual) yang merupakan lawan dari kata maadi atau materi. Kata ruhiyah sering kali diidentikkan dengan nuansa hati yang penuh terisi dengan nilai-nilai keimanan, sehingga merasakan adanya ketentraman dan kesejukan jiwa yang memotivasi untuk beramal dalam mencari ridho Allah. Sehingga pengaruh dari adanya ruhiyah dalam diri seseorang teraplikasi pada peningkatan aktivitas ibadah dan da’wah, dalam berbagai bentuknya

Barangkali kita pernah mendapati ada kader dakwah yang cukup handal dalam pengetahuan dan wawasan keislamannya namun minus dalam aspek ruhiyah. Pengetahuan dan wawasan keislamannya hanya mampu memberinya petunjuk tentang sebuah pemecahan persoalan dan kebenaran tetapi ia tidak mampu menghayati persoalan dan kebenaran tersebut. Seorang yang minus aspek ruhiyah seperti itu akan tampak kuat dalam pengembangan penalaran dan intelektualitas, namun “kering” dalam penjiwaan nuansa-nuansa sentuhan religius.  Ia hanya memiliki kekayaan warna pemikiran, namun miskin dalam emosionalitas keagamaan yang mampu memberi warna dalam pribadinya. Ketajaman analisis berpikir yang dimilikinya tidak diikuti dengan kecemerlangan hubungannya dengan Allah Swt dan ketinggiannya dalam akhlak.

Urgensi tarbiyah ruhiyah

Ruhiyah (ma’nawiyah) adalah aspek yang harus mendapatkan perhatian khusus oleh setiap muslim. Sebab ruhiyah menjadi motor utama sisi lainnya, hal ini bisa kita simak dalam firman Allah Swt di surat Asy-Syams : 7-10 “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sungguh sangat merugi orang yang mensucikannya dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya,” . Dan dalam surat Al Hadid ayat 16: “Belumkah datang waktunya untuk orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka berdzikir kepada Allah dan kepada kebenaran yang telah turun kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Alkitab di dalamnya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras, dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik ”. Ayat-ayat di atas memberikan pelajaran kepada kita akan pentingnya untuk senantiasa menjaga ruhiyah, kerugian yang besar bagi orang yang mengotorinya dan peringatan keras agar kita meninggalkan amalan yang bisa mengeraskan hati. Bahkan tarbiyah ruhiyah adalah dasar dari seluruh bentuk tarbiyah, menjadi pendorong untuk beramal shaleh dan dia juga memperkokoh jiwa manusia dalam menyikapi berbagai problematika kehidupan.

Indikasi ruhiyah yang kuat

Indikasi bahwa seseorang memiliki aspek ruhiyah yang kuat, diantaranya:
1.Adanya sikap ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Allah Swt. Ia menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan dalam segala hal yang dibarengi dengan kegigihan dan kesungguhannya dalam mengerjakan sebuah aktivitas.
2.Ia berupaya keras untuk selalu mengisi kehidupannya dengan kebajikan dan perbuatan yang bermanfaat. Ia juga berupaya meninggalkan keburukan dan hal-hal yang tidak berguna.
3.Ia gemar menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Perangainya sangat terjaga dan merupakan cerminan dari akhlak karimah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
4.Seseorang yang mampu memberi makna terhadap setiap peristiwa yang terjadi dalam hubungan dirinya dengan Tuhannya dan segala kekuasaan yang dimiliki-Nya.
5.Ia akan merasakan keberadaan Tuhan dalam berbagai peristiwa yang terjadi dan fakta-fakta yang disaksikannya.

Urgensi ruhiyah

Betapa penting aspek ruhiyah bagi seorang kader dakwah. Ia mampu menjaga dari rasa frustasi dan putus asa ketika seseorang mengalami kekecewaan dan kegagalan,  menjaga dari kegembiraan yang berlebihan dan rasa takabur apabila mengalami keberhasilan, kebahagiaan dan kemenangan,  membentengi diri dari rasa malas berkelanjutan dalam beraktivitas dakwah dan  memberikan semangat keberanian dengan mengharap perlindungan dan pertolongan kepada Allah Swt.

Ia akan mengobati hati seorang kader dakwah dari “sakitnya” dan menuntunnya dari gelap gulita kepada terang-benderang,  memberikan kesabaran dan keteguhan untuk tetap istiqomah dalam berda’wah,  memberikan optimisme dan harapan terhadap masa depan dakwah,   membangkitkan semangat berkorban yang tinggi yang diiringi dengan keyakinan kuat bahwa Allah Swt akan memberikan balasan yang lebih baik lagi.

Ia akan menggerakkan seorang kader dakwah untuk menyerap segala pertolongan dan kekuatan dari Allah Swt melalui segenap perilaku dan keutamaan ibadah-ibadahnya,   mengundang datangnya petunjuk dan bimbingan dari Allah Swt  melalui kesungguhan memohon penjelasan dalam melangkah di jalan da’wah,  membangkitkan simpati dari obyek dakwah bahkan dari musuh dakwah karena keutamaan perangai dan perilakunya dan  mendatangkan segala bantuan dan kelebihan bagi seorang kader dakwah dalam menjalani dunia dakwahnya.

Apabila organisasi gerakan dakwah terdiri dari individu-individu yang kuat dalam aspek ruhiyahnya dan dijadikannya aspek ruhiyah itu sebagai salah satu hal yang diperhatikan, maka oraginsasi ini akan memiliki kelebihan dan keunggulan dalam menjalani gerakan dakwahnya. Tidak sedikit pertolongan dan bantuan Allah Swt  akan diberikan kepada organisasi tersebut dalam mencapai keberhasilan dan kemenangannya. Inilah peran penting aspek ruhiyah bagi sebuah organisasi gerakan dakwah dan para aktifis dakwah.

Tarbiyah ruhiyah

Agar terbentuk aspek ruhiyah yang kuat pada seorang kader dakwah, maka diperlukan pembinaan ruhiyah (tarbiyah ruhiyah) secara berkesinambungan. Karena itu organisasi gerakan dakwah harus memiliki program pembinaan ruhiyah bagi para kadernya. Pembinaan ruhiyah ini dapat dilakukan melalui penyampaian materi-materi yang mengantarkan kepada pemahaman tentang Allah Swt beserta segala sifat dan kekuasaan-Nya, penjelasan tentang kehidupan akhirat, janji-janji dan ancaman Allah kepada manusia dan sebagainya.

Pemberian pemahaman harus diiringi dengan pembiasaan praktek-praktek ibadah (mulai dari yang fardhu sampai dengan ibadah-ibadah sunnah yang utama), membiasakan untuk introspeksi diri (muhasabah), pengenalan kekuasaan Allah Swt  pada alam semesta secara langsung dan lainnya yang bersifat praktis. Juga jangan dilupakan tentang penanaman akhlak karimah dengan segala keutamaannya.

Jika ingin mencapai kelebihan dan keberhasilan, pembinaan ruhiyah tidak boleh diabaikan oleh gerakan dakwah. Sekalipun pembinaan ruhiyah bukanlah satu-satunya pembinaan yang harus dilakukan, namun pengabaian terhadap pembinaan ruhiyah akan berakibat kepada tidak utuhnya sebuah gerakan dakwah. Agar diperoleh pribadi-pribadi muslim paripurna sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah Swt dan Rasul-Nya, maka pembinaan ruhiyah harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan secara berkesinambungan.
Namun perlu diingat bahwa untuk mencapai aspek ruhiyah yang kuat pada seseorang bukanlah pekerjaan yang mudah dan waktu yang singkat. Gerakan dakwah harus bersungguh-sungguh, penuh kesabaran yang berkelanjutan dalam melakukan pembinaan ruhiyah terhadap kader-kadernya. Jerih payah ini suatu saat nanti akan menampakkan hasil.

Ruhiyah qabla dakwah

Ruhiyah adalah bekal yang terbaik bagi setiap muslim, terutama bagi seorang da’i. Ruhiyah inilah yang akan memotivasi, menggerakkan dan kemudian menilai setiap perbuatan yang dilakukannya. Keberadaan ruhiyah yang baik dan stabil menentukan kualitas kejayaan hidup seseorang, begitu juga dengan dakwah. Sangat tepat ungkapan yang menyatakan, “Ar-Ruhiyah qablad dakwah kama Annal Ilma qablal qauli wal amal”. Ungkapan ini merupakan “iqtibas” dari salah satu judul bab dalam kitab shahih Al-Bukhari, “Berilmu sebelum berbicara dan beramal, demikian juga memiliki ruhiyah yang baik sebelum berdakwah dan berjuang”.
Dalam kontek dakwah, menjaga dan mempertahankan ruhiyah harus sentiasa dilakukan sebelum beranjak ke medan dakwah, sehingga sangat ironis jika seseorang berdakwah tanpa mempersiapkan bekal ruhiyah yang maksimum, boleh jadi dakwahnya akan ”hambar” seperti juga ruhiyahnya yang sedang ”kering”.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kalian bersama-sama, sujudlah dan sembahlah Tuhanmu, kemudian lakukanlah amal kebaikan, dan berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad”. (Al-Hajj: 77-78)

Menurut susunannya, ayat di atas memuat perintah Allah kepada orang-orang yang beriman berdasarkan skala kepentingan; diawali dengan perintah menjaga dan memperbaiki kualitas ruhiyah yang tercermin dalam tiga perintah Allah: ruku’, sujud dan ibadah, kemudian diiringi dengan menerapkan dari ruhiyah tersebut dalam bentuk amal dan jihad yang benar. Yang diharapkan dari menjalankan perintah ayat ini sesuai dengan urutannya adalah agar kita meraih kemenangan dan keberuntungan dalam seluruh aspek kehidupan, lebih-lebih lagi urusan yang kental dengan ruhiyah yaitu dakwah. Tentunya susunan ayat Al-Qur’an yang demikian bijak dan tepat bukan semata-mata hanya memenuhi aspek keindahan bahasa atau ketepatan makna, namun lebih dari itu, terdapat hikmah yang layak untuk digali karena susunan ayat atau surah dalam Al-Qur’an memang bersifat “tauqifiy” (berdasarkan wahyu, bukan ijtihad).

Tentang pentingnya ruhiyah dalam dakwah dapat difahami juga dari sejarah turunnya surah Al-Muzzammil. Surah ini secara hukum dapat dibagikan menjadi dua kelompok:
1.kelompok yang pertama dari awal surah hingga ayat 19 yang berisi arahan kewajiban shalat malam, tilawah, zikir, tabattul, sabar dan tawakkal.
2.kelompok kedua yang berisi rukhshah dalam hukum qiyamullail menjadi sunnah mu’akkadah yaitu pada ayat yang terakhir, ayat 20.

Bisa dibayangkan satu tahun lamanya generasi terbaik dari umat ini melaksanakan kewajiban qiyamullail layaknya shalat lima waktu semata-mata untuk mengisi dan memperkuat ruhiyah mereka sebelum segala sesuatunya. Baru di tahun berikutnya turun rukhshah dalam menjalankan shalat malam yang merupakan inti dari aktifitas memperkuat ruhiyah. Hal ini dilakukan, karena mereka memang dipersiapkan untuk mengemban amanah dakwah yang cukup berat dan berkesinambungan.

Pada tataran aplikasinya, kestabilan ruhiyah harus diuji dengan dua ujian sekaligus yaitu ujian nikmat dan ujian cobaan atau musibah. Karena boleh jadi seseorang mampu mempertahankan ruhiyahnya dalam keadaan susah dan banyak mengalami ujian dan cobaan, namun saat dalam keadaan lapang dan senang, mudah saja ia lengah dan lupa dengan tugas utamanya. Inilah yang dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya, “Bukanlah kefaqiran yang sangat aku khwatirkan terjadi pada kalian, tetapi aku sangat khwatir jika (kemewahan, kesenangan) dunia dibentangkan luas atas kalian, kemudian karenanya kalian berlomba-lomba untuk meraihnya seperti yang pernah terjadi pada orang-orang sebelum kalian. Maka akhirnya kalian binasa sebagaimana mereka juga binasa karenanya”. (H.R Bukhari dan Muslim). Maka seorang mukmin yang kualitas ruhiyahnya baik adalah yang mampu mempertahankannya dalam dua keadaan sekaligus. Demikianlah yang pernah Rasulullah Saw isyaratkan dalam sabdanya, “Sungguh mempesona keadaan orang beriman itu, jika ia mendapat anugerah nikmat ia bersyukur dan itu baik baginya. Namun jika ia ditimpa musibah ia bersabar dan itu juga baik baginya. Sikap sedemikian ini tidak akan muncul kecuali dari seorang mukmin”. (H.R Bukhari)

Dalam konteks ini, contoh yang sempurna adalah Muhammad saw. Beliau mampu memelihara kestabilan ruhiyahnya dalam keadaan apapun, dalam keadaan suka dan duka, senang dan sukar, ringan dan berat. Justru, semakin besar nikmat yang diterima seseorang, semestinya semakin bertambah rasa syukurnya. Semakin besar rasa syukurnya, maka akan semakin tinggi kekuatan dakwahnya. Begitu seterusnya sehingga wajar jika Rasulullah tampil sebagai abdan syakuran. Karena memang demikian jaminan Allah Swt, “Barang siapa yang bersyukur, maka pada hakikatnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya” (Luqman: 12). Orang yang bersyukur akan memperoleh hasil syukurnya yaitu kenikmatan ruhiyah yang ditandai dengan hidup menjadi lebih bahagia, tenteram dan sejahtera. Karena bersyukur hakikatnya adalah untuk dirinya sendiri.

Dan ternyata kejayaan dakwah Rasulullah Saw yang diteruskan oleh para sahabatnya sangat ditentukan –selain dari pertolongan Allah- dengan kekuatan ruhiyahnya. Selain dari qiyamullail yang menjadi amalan rutin sepanjang masa, cahaya Al-Qur’an juga sentiasa menyinari hatinya. Allah swt menegaskan dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Ia dibawa turun oleh Ar-ruhul Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan”. (Asy-Syu’ara’: 192-194). Demikian persiapan Muhammad sebelum menjadi rasul yang akan memberi peringatan yang merupakan tugas yang berat dan mengandung risiko adalah dengan dibekali Al-Qur’an yang akan sentiasa mengarahkan hatinya.

Dalam hal ini, Yusuf Al-Qardawi pernah menyatakan dengan tegas rahasia kekuatan Al-Qur’an, “Al-Qur’an adalah kekuatan Rabbani yang akan menghidupkan hati dan fikiran”. Al-Qur’an akan sentiasa memancarkan kekuatan Allah yang akan kembali menghidupkan hati dan fikiran yang sedang dirundung duka dan kemaksiatan. Kekuatan nabi Muhammad sendiri ada pada kekuatan hatinya yang senantiasa dibantu dengan cahaya Al-Qur’an. Dan demikian seharusnya, kekuatan dakwah seseorang ditentukan oleh kekuatan ruhiyahnya, bukan dengan lainnya.

Pada masa yang sama, agar ruhiyah tetap stabil terpelihara, maka harus dijaga dengan banyak beramal, meskipun hanya sedikit. Karena amal yang terbaik menurut Rasulullah Saw adalah amal yang berkesinambungan, “Sebaik-baik amal adalah yang berkesinambungan meskipun sedikit demi sedikit”. (H.R Tirmidzi). Dalam konteks ini, inkonsistensi ruhiyah pernah ditegur oleh Rasulullah Saw, “Janganlah kamu seperti si fulan; dahulu ia rajin qiyamul lail, kemudian ia tinggalkan”.

Penguatan aspek ruhiyah sebelum yang lainnya pada hakikatnya merupakan bentuk kewaspadaan seorang mukmin di hadapan musuh besarnya yaitu syaitan yang seringkali bekerja sama dengan manusia untuk melancarkan serangannya dan merealisasikan misinya. Tepat ungkapan Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi: “Syaitan akan sentiasa mengintai dan mencari titik lemah manusia”. Dengan licik dan komit, syaitan sentiasa mengincar kelemahan manusia tanpa henti, karena ia tahu bahwa setiap manusia memiliki kelemahan dan oleh karenanya manusia diperintahkan untuk berlindung hanya kepada Allah dengan memperkuat aspek ruhiyahnya.

Jadi aspek ruhiyah selalu menjadi potensi andalan para pemimpin dakwah yang telah menoreh tinta emas dalam sejarah dakwah ini. Mereka adalah orang-orang yang terbaik dalam kualitas  ruhiyah dan amalnya. “Ruhbanun bil Lail wa Fursanun bin Nahar”. Bisa jadi kelemahan dan kelesuan dakwah memang berpangkal dari kelemahan dan kelesuan ruhiyah. Saatnya para da’i menyadari kepentingan ruhiyah sebelum amal dakwah dengan memberi perhatian yang besar tentang aspek ini dalam pembinaan. Demikianlah memang dakwah mengajar kita melalui generasi terbaiknya.

Kiat membina ruhiyah

Ada beberapa kiat dalam rangka melatih kekuatan ruhiyah dalam diri kita.
Pertama, tajarrud ‘anid dunya. Mulai saat ini, pandangan hidup kita terhadap materi keduniaan harus diubah secara total. Bahwa materi keduniaan (harta benda dan kedudukan/jabatan) hanyalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan akhir. Sehingga kita tidak menghalalkan segala cara untuk memenuhi setiap keinginan.

Kedua, senantiasa menjaga diri agar tetap berada di jalan kebenaran yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya serta waspada terhadap godaan-godaan menggiurkan yang dapat memalingkan dari jalan-Nya.

Ketiga, memerangi syetan dengan segala tipu dayanya. Imam Al-Ghazali menempatkan syetan sebagai musuh utama manusia dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt. Syetan akan selalu menggoda manusia dengan berbagai tipu dayanya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya agar senantiasa berlindung dari godaan syetan yang terkutuk.

Keempat, membiasakan diri bangun di tengah malam mengerjakan shalat malam dan berpuasa pada siang harinya.

Kelima, meningkatkan muhasabah, muraqabah, mu’aqabah dan mujahadah dalam rangka meningkatkan ketaqwaan.

Keenam, sering bergaul dengan masyarakat –terutama masyarakat bawah– sehingga dengan sendirinya dapat merasakan penderitaan mereka. Dan berusaha dengan sekuat tenaga turut meringankan beban yang mereka alami. Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Oleh : Ustad Salman, MA

Minggu, 08 Juli 2012

@ The Best Motivator

_Nasehat Alm Ustadz KH. Rahmat Abdullah_


                                        
Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan,
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan … 
Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan … 
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan,
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan …
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
bukan keraguan apalagi kecurigaan …

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan,

bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan

bukan su’udzon atau menjatuhkan …

Aku rindu zaman ketika kita semua

memberikan segalanya untuk da’wah ini …

Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba

manjadi lagu kebangsaan…

Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan

dan terlambat adalah kelalaian …

Aku rindu zaman ketika malam gerimis

pergi ke puncak mengisi dauroh
dengan uang yang cukup2
dan peta tak jelas …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah

benar-benar berjalan kaki 2 jam
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …

Aku rindu zaman ketika pergi liqo

selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan …

Aku rindu zaman ketika binaan menangis

karena tak bisa hadir di liqo …

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk

untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah

berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya …

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi

sakit dan harus dirawat,
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya …

Aku rindu zaman itu …


Ya Rabb …

Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami …

Ya Rabb …

Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …

Sabtu, 07 Juli 2012

@ Kematian Hati

_Nasehat Alm KH. Rahmat Abdullah_

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat laiknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi. Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya.

Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama.Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri. Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai berbicara tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlhu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau ke dalaman munajat dalam rekaat-rekaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.Asshiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka,  janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidak tahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidak-sesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang.

Mereka telah menukar kerja dengan kata. Dimana kauletakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut. Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.

Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?. Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaat pun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1.500 responden usia SMP &SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan.

Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kau perlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh". Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu. Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?. Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan "Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat?". Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?.

Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau akan dihadang tantangan : sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa. Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki.

Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi?. Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi" nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?.

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berposelekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua?".

Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummatlalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kaufikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya?. Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir?. Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa"westernnya". Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku". Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri?.

_Sebagai perenungan buat kita, semoga bermanfaat_

Selasa, 03 Juli 2012

@ Ku tak bisa hidup tanpa hadir-MU


Ya Rabb...
Dimanakah ku harus berlabuh,
Saat semua dermaga tlah tertutup,
Mengunci pintunya untuk ku,
Seakan tak mau menerima kehadiran ku..,

Ya Rabb…

Tunjukkan padaku dimana dermaga yang mau menampung ku..?,
Agar ku bisa menghirup udara sejuk di sepanjang kehidupan ku,
Setiap waktu ku selalu bergerak mencari tempat persinggahan,
Sehingga kelelahan itu menghampiri ku..,

Ya Rabb…
,
Tuntunlah setiap gerak langkahku,
Agar tak tersesat saat ku bergerak melangkah,
Kuatkan awak kapal ku,
Saat badai dan duri menerjang langkah ku..,

Ya Rabb...
Beri ku kekuatan saat memikul beban berat,
Beri ku kesabaran saat ujian yang Engkau berikan,
Beri ku keimanan yang tinggi saat godaan menyapau ku,
Karena ku tahu itu adalah bukti cinta dan kasih sayang Mu pada ku,

Ya Rabb…
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dari ku,
Dan jangan tinggalkan diri ku,
Karna ku tak bisa hidup tanpa hadir-M. 

By. Ela Pratiwi. AR

@ Hanyalah Pada-Mu Ya RABB




Malam yang sepi, hanya suara jangkrik yang terdengar rembulan yang memancarkan keindahan, memberikan cahaya pada malam semesta ini. Terdengar seruan Mu diseluruh penjuru, hamba-hamba Mu yang setiap malam bersimpuh pada-Mu, memohon dan bersujud pada Mu ya Rabb, yang selalu dan tak henti-hentinya selalu menyebut asma Mu,

Pernahkah kita merasa sendiri dan merasa sepi dalam hidup ini..??? tak ada teman berbagi di saat suka dan tak ada teman bercerita di saat duka.. semua yang ada terasa menjauh dan bahkan menghilang.. bumi terasa berhenti berputar, matahari terasa tak lagi terbit dari timur, bahkan semua isi langit dan bumi terasa menjauh dari kehidupan kita.. jangankan sahabat, ortu sendiripun terasa menghilang begitu saja. 


Pernahkah kita mengingat 1 nama yang selalu membuka tempat 24 jam untuk kita mencurahkan isi hati..??? yang tak pernah lelah mendengar tangis kita yang selalu mengenai masalah diputusin pacar, dimarahin ortu atau berantem sama sahabat.. Yupz mungkin kita lupa akan adanya Allahu Rabbi dalam setiap detik hidup kita, dalam setiap hembusan nafas kita, dalam setiap denyut nadi kita, dalam setiap aliran darah kita, dalam setiap langkah kaki kita.. maafkan hambamu yang kecil ini ya Rabb, yang melupakanmu di saat suka, dan mendatangimu dengan tetesan air mata di saat duka. Hanya pada-Mu lah Ya Rabb hamba memohon, hanya pada-Mu lah Ya Rabb hamba berserah dan hanya pada-Mu lah Ya Rabb hamba memohon pertotongan.

Kami takut akan ancaman Mu ya Rabb, kami selalu berusaha agar tetap berada dijalan Mu, namun terkadang kami khilap dengan apa yang telah kami lakukan, kami tak bias melakukan dengan sepenuh kesempurnan karena kami hanyalah orang-orang biasa.

Ya Rabb ciptaan Mu, sungguh menajubkan tak ada yang bias menduakan, Engkaulah maha kuasa. Aku heran ya Rabb mengapa terkadang dalam diri manusia selalu saja ada rasa mengeluh??? sepatutnya manusia selalu bersyukur atas apa apa yang telah Engkau berikan hikamah pada nya.

Ya Rabb aku ingin mendekati Mu, walaupun hamba ini tak layak dan sehina apa pun diri ku ini, aku ingin selalu berada dijalan-Mu, zaman yang semakin maju, zaman yang semakin banyak hilang rintangnya, aku ingin selalu ada dengan Mu, ada dalam ridho-Mu.

Rindu akan diri-Mu ingin rasanya aku bersujud selalu pada Mu ya Rabb, dan mencurahkan isi hati ini kegundahan hati ini hanya pada-Mu, karena kau tempat aku meminta, kau yang buat aku bahagia jadikan aku selamanya hamba-Mu yang selalu bersujud pada-Mu. Engkau Maha Mendengar aku yakin Engkau akan memberikan aku solusi walaupun tidak secara langsung namun dengan perantara-perantara Mu ini.

Aku yakin, akan ada waktu yang lebih indah dari-Mu ya Rabb. Seindah surga yang kelak menantiku diakhirat.

_Allahumma Aamiin_

Minggu, 01 Juli 2012

@ Memories with friends..! Go Together...!!!

Teruntuk sahabat-sahabat seperjuanganku, suka duka telah kita lalui bersama... senda gurau saat kebersamaan kita... canda tawa mengobati hati yang gundah... semua itu semoga Alloh meridhoi. Beruntungnya saya dapat dipertemukan dengan orang-orang pilihan seperti kalian. Jangan biarkan kebersamaan kita meninggalkan kesan yang tak berarti, mari kita wujudkan bersama dalam hangatnya DEKAPAN UKHUWAH !!!

Ku persembahkah seuntai lirik nasyid By.Edcoustic untuk kalian, lirik yang begitu indah... seindah birunya langit terang benderang. Kenangan bersama kalian wahai untukmu ukhtifillah... ^_^


Sebiru hari ini
birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita
bersama di sini

Seindah hari ini
indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita
walau kita kan terpisah 

Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah

Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini



 Seindah birunya langit cerah, seindah itulah ukhuwah kita.

 Terpesona memandang indah birunya langit.

 Hangatkan dekapan ukhuwah, indahnya bak permadani taman surga. 

 Sambut dan pegang erat tangan kita demi menyongsong masa depan yang cerah.

Dibawah pohon rindang, dihamparan hijaunya padi dan langit birupun tersenyum indah.

Menatap indahnya langit.

 Rindu dengan wajah-wajah yang berhiaskan senyuman.

 Gaya kalian memang membuat hati merindu.

@ Menjadi Muslimah yang diCintai Allah


Muslimah yang dicintai Allah ialah,
Wanita yang hatinya dibalut rasa taqwa kepada ALLAH,
Wanita yang jiwanya penuh cahaya keimanan,
Wanita yang senantiasa dahaga dengan ilmu,
Wanita yang senantiasa haus dengan pahala,

Muslimah yang dicintai Allah ialah,
Wanita yang menjaga tutur katanya,
Wanita yang tidak kikir dengan ilmu yang dimilikinya,
Wanita yang senantiasa berbuat kebajikan dan baik perangainyanya,
Wanita yang memiliki banyak teman dan menjaga ukhuwahnya,

Muslimah yang dicintai Allah ialah,
wanita yang menghormati ibunya,
Wanita yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua dan keluarga,
Wanita yang menjaga kerukunan rumahtangganya,
Wanita yang sabar mendidik anak-anak mendalami agama,

Muslimah yang dicintai Allah ialah,
Wanita yang senantiasa menjadi insan yang hakiki,
Wanita yang hidup di bawah naungan Al-Quran dan Sunnah Nabi,
Wanita yang menjaga matanya dari pandangan duniawi,
Wanita yang sujudnya penuh kesyukuran Rahmat Ilahi Rabbi,

Muslimah yang dicintai Allah ialah,
Wanita yang senantiasa mengingati kematiannya,
Wanita yang baginya hidup di dunia adalah ladang untuk akhiratnya,
Wanita yang mengamalkan hidupnya dengan sederhana,
Wanita yang berdakwah dijalan-Nya

Muslimah yang dicintai Allah ialah,
Wanita yang tidak terpesona dengan buaian dunia,
Wanita yang memimpikan syurga,
Disitulah muara impiannya,
Dialah Wanita Muslimah yang dicintai Allah dan Rasul-Nya..

Sumber: Buku karya Fery Muhammad, “Menjadi Muslimah Yang Dicintai Allah”, buku karya Abdur Rosyid, “Kepribadian Seorang Muslimah Shalihah”, dan berbagai sumber.