Senin, 27 Februari 2012

@ Seminar Hypnoteaching

@ Palembang, 25 Februari 2012

Sabtu pagi buta siap-siap mo pergi ke seminar pendidikan sehari. Saya, ummi Amah, Rima, yunda Ranti, Riska, Dhea dan Chia pergi bersama dengan begitu semangat. Perjalanan yang kami tempuh selama 2 jam, sehingga saya pun tak kuat menahan mual karena mabuk perjalanan. Tapi itu tak membuat saya patah semangat dan saya pun mencoba menahan rasa sakit nya perut akibat guncangan mobil selama perjalanan. Akhirnya jam 09.45 kami pun sampai pada tujuan, ALHAMDULILLAH.....!!!

Hypnoteaching diambil dari kata hypnosis dan teaching berasal dari kata "hypnos" merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Secara istilah "hypnosis" adalah mensugesti, sedangkan secara definisi hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya dengan cara menurunkan gelombang otak dari beta menjadi alpha dan theta. Kata ini pertamakali digunakan oleh James Braid (1795-1860) seorang dokter ternama di Inggris. Hypnoteaching sendiri berarti suatu upaya menurunkan frequensi gelombang otak sehingga peserta didik relaks dan lebih sugesti dalam menangkap nilai-nilai positif dari sebuah proses pengajaran.

 Gelombang otak

Untuk mengakses pikiran bawah sadar dan mengukur keaktifan otak kita dapat menggunakan alat yang bernama EEG (Electroenchephalography). Hasil pengukuran tersebut dapat diketahui tingkat kesadaran otak dengan melihat gelombang otak yang tampil dimonitor. Berikut jenis – jenis gelombang otak: 
Pertama, Beta (12 – 25 cps) cps = cycles per secon. Pada kondisi beta seseorang berada dalam kesadaran penuh dengan pikiran sadar yang sangat dominan sehingga dia mampu mengerjakan beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan seperti mengendarai mobil sampil bernyanyi dan mendengarkan musik. 
Kedua, Alpha (7 – 12 cps) Pada kondisi alpha sesorang mulai berkurang rasa kritis, analitis dan waspada, mulai terbuka terhadap masukan. Biasanya terjadi jika pada kondisi senang, santai, berimajinasi, menjelang tidur.
Ketiga, Theta (4 - 7 cps) Pada kondisi theta seseorang dalam kondisi sangat relaks antara sadar dan tidur lelap. Pikiran bawah sadar tetap aktif dan panca indera masih menerima stimulus dari luar. Artinya pada kondisi ini masih dapat menerima masukan dari luar.
Keempat, Delta (0,5 - 4 cps). Pada kondisi delta seseorang berada dalam kondisi tidur yang sangat pulas tanpa mimpi. Kondisi panca indera sudah tidak aktif dan tidak dapat menerima masukan dari luar.

Sesuai dengan pengertian hypnosis di atas, pada hypnoteaching juga terdapat upaya untuk menurunkan gelombang otak dari kondisi beta ke alpha atau theta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah menerima informasi secara efektif tanpa hambatan disimpan dalam pikiran bawah sadar yang kekutannya 80% berbanding 20% dengan pikiran sadar. Informasi yang tersimpan tadi selanjutnya dapat menjadi bentuk perilaku kalau informasinya negatif perilakunya negatif demikian juga sebaliknya.

Dalam prakteknya seorang guru dituntut untuk membawa siswa (menghipnotis) kedalam kondisi relakas, bawah sadar. Pendeknya bagaimana seorang guru mengunakan bahasa-bahasa yang dapat membuat rilaks dan nyaman si peserta didik. Hal ini menyakut ketrampilan berbicara seorang guru. Selain itu teknik improvisasi yang bagus, intonasi suara diatur, bersifat persuasif penuh bujukan, kualitas vokal, pemilihan kata dll penting pada proses hypnoteching. Ketika si peserta didik berada pada gelombang otak alpha, saat itu si guru memasukkan affirmasi positif atau sugesti positif kepada pikiran bawah sadar si peserta didik. Affirmasi adalah ucapan-ucapan positif untuk mengantikan nilai-nilai negatif dalam pikiran bawah sadar. Ada beberapa pantangan dalam membuat affirmasi: misalnya tidak boleh mengunakan kata "akan", dan kata-kata bermakna negatif seperti "tidak", "jangan" dll.

 Ngambil photo waktu rehat....

3 pilar komunikasi :
1. Merumuskan pesan,
2. Memahami pendengar, dan
3. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat.

Semoga berguna dikemudian hari dan semoga menjadi pendidik yang sukses. Aamiiin.


Tidak ada komentar: