Sabtu, 07 Desember 2013

@Lagu CINTA untuk MAMA

Apa yang ku berikan untuk mama
Untuk mama tersayang
Tak ku miliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta
 
Hanya ini ku nyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama
 
Apa yang ku berikan untuk mama
Untuk mama tersayang
Tak ku miliki sesuatu berharga
Untuk mama tercinta
 
Hanya ini ku nyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama
 
Walau tak dapat selalu ku ungkapkan
Kata cintaku tuk mama
Namun dengarkanlah hatiku berkata
Sungguh ku sayang padamu mama
 
Hanya ini ku nyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama
Lagu cintaku untuk mama, mama

Sabtu, 16 November 2013

@Teruntuk Calon Imanku

 Sebelum Allah mempertemukan kita
Tahukah engkau?
Betapa rindunya hati ini menantimu
Begitu panjang penantian ini ku tunggu
Hingga asa ini hampir tak mampu dibendung

Selama aku menantimu
Aku akan berusaha mengelola hati
Memperbaiki diri
Mengokohkan Iman
Demi menggapai kesholehan diri untukmu
 
Biarlah rasa rindu ini cukup kutuangkan dalam kidung do'aku
Merenda rasa ini dengan sikap sewajarnya
Memupuknya menjadi bunga yang semerbak wanginya
Hingga tiba waktunya Allah akan memetiknya untukmu
 
Saat kehalalan itu menjadi nyata
Engkaulah orang yang pertama dan terakhir kali, ku ucapkan rasa cintaku.
Wahai yang bergelar suamiku.

 


Senin, 07 Oktober 2013

@10 Kepribadian Luar Biasa

1. TULUS
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.

2. RENDAH HATI
Hanya orang yang kuat batinnya yang bisa bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.

3. SETIA
Orang yang setia bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak berkhianat.

4. POSITIVE THINKING
Orang berpikiran positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.

5. CERIA
Artinya bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh, dan selalu berusaha meraih kegembiraan.

6. TANGGUNG JAWAB
Ia akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau salah, berani mengakuinya dan tidak mencari kesalahan orang lain.

7. PECAYA DIRI
Mampu menerima dirinya sebagaimana adanya,
menghargai dirinya dan orang lain. Juga mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.

8. BERJIWA BESAR
Ia tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar!

9. EASY GOING
Maksudnya, tidak suka membesar-besarkan masalah kecil atau berusaha mengecilkan masalah besar. Dia tidak mau pusing dengan masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. EMPATI
Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Minggu, 15 September 2013

@Introspeksi Diri (Muhasabah)

Sebuah kapal yang akan berlayar pasti membutuhkan petunjuk arah. Namun tak kalah pentingnya adalah selalu mengetahui posisi yang benar ketika di lautan lepas. Karena sedikit kekeliruan membuat kapal tersesat dan kehilangan arah. Demikian halnya kehidupan kita. Secara berkala kita perlu evaluasi. Ada banyak peristiwa di mana kita harus belajar dan membiasakan introspeksi diri. Bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat diperlukan karena : Proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang. Tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri.

Melalui introspeksi diri kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Karena Sering kita melihat kesalahan orang lain bahkan mengkritik kesalahan yang dibuat orang lain, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah, melalu cara intropeksi diri sendiri kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.

Rasanya lebih enak mengomentari orang ya.. banyak komentator atau belum lagi banyak pemerhati yang menanggapi tentang orang lain ini tanpa mengetahui bahwa orang yang mengomentari orang lain dirinya belum tentu dalam keadaan lebih baik dari orang yang di komentari.

Introspeksi Diri juga perlu dalam melihat jauh ke dalam diri anda, menanyakan langsung ke diri anda apakah anda sudah berhasil mencapai apa yang anda inginkan, apakah cita-cita anda sudah terlaksana, apakah diri anda sudah dalam track yang benar. dengan introspeksi diri kita bisa tau apakah kita sudah melakukan sesuatu, melakukan perubahan yang lebih baik, menyadari tindakan kita sudah tepat. Terkadang kita terlena dalam pemikiran “Santai Aja nanti juga akan terlaksana sendiri ” / ” Kan saya sudah baik” tanpa pernah mau benar-benar memikirkan keadaan yang sebenenarnya terjadi dalam diri anda.
Dengan Intropeksi diri anda dapat mengevaluasi, Kata-kata, Impian kita, Sikap kita, Tindakan kita, dan Pemikiran kita ke arah yang lebih baik, dan hal-hal tersebut memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam hidup anda. Apa yang anda katakan, fikirkan, dan kerjakan. Itu yang Anda dapatkan dalam hidup anda.
Jangan pernah ragu untuk instropeksi diri anda, karena anda memang membutuhkan hal itu, dengan introspeksi diri anda seperti berdiri diatas cermin, melihat keadaan diri anda sendiri, dan coba lah untuk jujur saat anda melakukan introspeksi diri anda, agar anda mendapat gambaran yang sesungguhnya dari diri anda.

Perlu diingat pemikiran anda akan lebih menarik pengalaman-pengalaman untuk membenarkan apa yang anda percayai, bukan apa yang anda miliki konsep introspeksi dirilah sebagi controler dalam kehidupan anda. Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur. Soal teknik, intinya kita harus tau dulu apa yang benar, baru bisa mengenali apa yang salah, lalu bagaimana cara melakukan introspeksi diri,
  1. Memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal.
  2. Agenda introspeksi. Kapan dan apa saja dalam diri kita yang perlu dievaluasi? Pertama, sebelum melakukan sesuatu. Ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mau membangun menara pasti akan memperhitungkan anggaran biayanya. Introspeksi dalam hal langkah awal yang harus dilakukan, bagaimana rencana dan kesanggupan atau sumber-sumber yang kita miliki. Kedua, ketika sedang melakukan sesuatu. Introspeksi diperlukan untuk mencegah agar tidak terlanjur lebih jauh lagi jika ternyata ada kekeliruan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah metode dan cara, asumsi dan pandangan, pengetahuan dan keahlian yang digunakan. Proses antisipasi titik kritis dan langkahlangkah perbaikan jika diperlukan. Ketiga, setelah melakukan sesuatu. Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Introspeksi diri berguna untuk tindakan perbaikan atau recovery jika terjadi kekeliruan. Atau menjadi pembelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama.
  3. Proses menuju pribadi yang lebih baik. Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.
Instropeksi diri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah pada waktu melihat diri sendiri inilah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan introspeksi diri yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan introspeksi diri.
“Jujurlah pada diri sendiri, Salah katakan salah, dan benar katakan benar, lakukan introspeksi untuk kebaikan diri anda bukan orang lain”
Demikian kutipannya, buat temen-temen dan saya sendiri khususnya, cara ini bagus sekali untuk dicoba, karena dengan introspeksi diri kita dapat mengembangkan diri kita.

Selamat mencoba!!!
 

Minggu, 14 Juli 2013

@Macam-macam SURGA

1. SURGA FIRDAUS
2. SURGA ’ADN
3. SURGA NAIM
4. SURGA MA’WA
5. SURGA DARUSSALAM
6. SURGA DARUL MUQAMAH
7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN
8. SURGA KHULDI

Keterangan:

1. SURGA FIRDAUS: surga yang diciptakan dari emas yang merah dan diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluaannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya.

2. SURGA ‘ADN: surga yang diciptakan dari intan putih dan diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad:22-23)

3. SURGA NAIM: surga yang diciptakan dari perak putih dan diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. Al Qalam: 34

4. SURGA MA’WA: surga yang diciptakan dari jamrud hijau dan diperuntukan bagi orang- orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh (As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41)

5. SURGA DARUSSALAM: surga yang diciptakan dari yakut merah dan diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh.

6. SURGA DARUL MUQAMAH: surga yang diciptakan dari permataa putih dan diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam surat Faathir ayat 35. Sedangkan surga Darul Muaqaamah ini terbuat dari permata putih.

7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN: surga yang diciptakan dari permata putih. Kata Al-Maqamul Amin menurut Dr M Taquid-Din dan Dr M Khan berarti tempat yang dan diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan surga Al-Maqamul Amin ini terbuat dari permata putih.

8. SURGA KHULDI: surga yang diciptakan dari marjan merah dan kuning diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa).

 SUBHANALLAH... Semoga kita termasuk orang yang masuk surga dari 8 di atas... Aamiin ya Allah....



Sumber :
http://www.facebook.com/pages/Ustadz-Jefry-Al-Bukhori/175619475914303?hc_location=stream

@Pengalaman Pribadi, capek dech....^_^

Akhwat, ooooh...akhwat....
Kemana-mana harus berhati-hati...
Tiap tindak dan ucap mesti berhati-hati....
Menjaga hijab juga berhati-hati....
Hidup di dunia maya mesti berhati-hati, apalagi di dunia nyata...


Dibonceng oleh ikhwan cepat dapat gosip, padahal yang bonceng saudara mahrom si akhwat...
Berlintas dengan cowok dijalan, ga ditoleh dibilang sombong. Eeeh..sicowok tebar salam, ga dijawab dibilang sombong juga, padahal dijawab dalam hati....
Ada temen cowok tiba2 ketok pintu tanpa pemberitahuan sebelumnya, si akhwat kasat kusut sambil lari cepet2 ngambil kerudung...
Ketika si akhwat marah, ada yang bilang "Huuiiiih, ga serasi pake kerudung marah2"...
Melakukan kesalahan sedikit saja sudah dicap akhwat jadi2an, gmana kalo bikin kesalahan banyak?....
Padahal akhwat hanya manusia biasa..

Akhwat, oooooh..akhwat.....
Itulah suka dukamu...
Tetap berhati-hatilah dan pintar2 menjaga diri...
Kuasailah seluruh aspek yang ada di kehidupan ini, jangan setengah-setengah...
Semoga ridho ALLOH, senantiasa mengiringi langkah setiap langkah2 hidupmu.

_Aamiiin Ya Rabb_

Rabu, 15 Mei 2013

@Hati yang Lelah


Ketika hati lelah oleh urusan dunia
Pertanda hati kecil itu menggiring ke muara-Nya
Bersyukurlah, Rabb masih menggenggam apa yang ada dihati



Rabb...
Hanya kepada-Mu hati ini berhimpun
Menggantungkan segala keinginan
Mengadu segala asa dan rasa
Yang haus akan ketenangan

Rabb...
Kendalikan hati pada setiap tempat
Ingatkan diri ketika hati tak bersahabat
Luruskan hati ketika tersesat

Rabb...
Engkaulah sumber kebaikan 
Meminta segala pertolongan
Bersyujud dalam susah dan senang
Bersyujud dalam yakin dan bimbang
Tak ada kata lain selain terucap... "Ya Allah, aku lelah"

_Kag, 14 Mei 2013_




Selasa, 02 April 2013

@Pastikan dan Yakinlah....!!!

Kemarin aku pernah gagal
Tak berarti dunia akan kiamat

Hari ini bukan untuk ditangisi
Karena hidup tak berhenti disini

Bila besok mentari bersinar lagi
Jangan pudarkan cita-citamu

Genggam erat harapan yang tersisa
Yakinlah dunia tak selebar daun kelor
Dan kau pasti bisa...........
"Merubah impian dan mimpi jadi kenyataan dengan bermodalkan tekad dan semangat tinggi"

Maka dari itu....
"Bersabarlah"
Hadapi hidup ini dengan tabah
Karena.....
Hidup ini adalah penuh perjuangan
Hidup ini adalah penuh pengorbanan
Hidup ini adalah sebuah perjalanan
Hidup ini adalah sebuah proses
Dan Hidup Itu Bergerak...!!!

@Renungan Hati



Tanda-tanda kebahagiaan :

#Tiap bertambah ilmu bertambah pula rendah hatinya.
#Tiap bertambah amalnya bertambah pula takutnya kepada Allah SWT.
#Tiap bertambah umurnya, berangsur pula lobanya terhadap dunia.
#Tiap bertambah harta dan kekayaannya bertambah pula pemurahnya.
#Tiap bertambah pangkat dan kedudukannya bertambah dekatnya paa orang banyak.

_Salam Ukhuwah Islamiyah Ikhwah Fillah_

Senin, 07 Januari 2013

@Hikmah Dibalik Kegagalan

Sahabat, tak ada satu pun manusia yang menginginkan kegagalan, semua ingin sebaliknya. Tapi tak satupun manusia dapat menolak kegagalan, sebab ia hadir dalam setiap milio kehidupan. Kegagalan adalah ukuran-ukuran yang tak pernah baku takarannya. Setiap orang berbeda. Setiap zaman berbeda. Setiap tempat berbeda. Karenanya kegagalan selalu memilki makna yang berbeda…

Mengapa berbeda?

Sahabat, untuk menjawab pertanyaan di atas, maka kita perlu memahami anatomi kegagalan. Kegagalan adalah persepsi. Persepsi yang timbul karena adanya gap antara harapan dan kenyataan. Tak peduli gap itu jauh atau tidak, tipis atau menganga, adanya gap itulah yang disebut kegagalan.

Karena kegagalan adalah persepsi, maka besarnya nilai kegagalan pada setiap orang tergantung persepsinya. Jika persepsi anda tentang sekolah adalah naik kelas, maka peristiwa tinggal kelas adalah musibah dan bencana. Tapi jika persepsi anda tentang sekolah adalah ilmu, maka persitiwa tinggal kelas hanyalah masalah waktu. Persitiwa yang sama, tetapi memiliki makna berbeda. Sebab lahir dari persepsi yang berbeda…

Nah sahabat! Dalam persepsi inilah terletak sebuah syubhat. Syubhat, sebab ada unsur ketidakpastian di dalamnya. Sesuatu yang kita persepsi baik untuk kita, belum tentu benar-benar baik untuk kita. Dan sesuatu yang kita persepsi buruk, belum tentu sungguh-sungguh buruk untuk kita. Dari sinilah kita mengenal hikmah.

Kegagalan yang menyebabkan kita tahu penyebabnya adalah hikmah…
Kegagalan yang mengingatkan kita pada keterbatasan diri adalah hikmah…
Kegagalan yang menyadarkan kita tentang kerendahan hati adalah hikmah…
Kegagalan yang menuntun kita pada jalan kesuksesan adalah hikmah…
Kegagalan yang menyelamatkan kita dari keterlanjuran adalah hikmah…
Kegagalan yang mengingatkan kita pada Tuhan, juga adalah hikmah…
Dibalik kegagalan, selalu ada hikmah…

Tapi sahabat, tidak semua orang mampu melihat hikmah. Mereka yang mata hatinya selalu tertutup dan pandangan hidupnya penuh prasangka tidak akan mampu melihat hikmah sebuah kegagalan. Bagi mereka kegagalan itu adalah musibah, bencana, bahkan mungkin azab. Sehingga kumpulan kegagalan yang dialami terus membebani seperti gunung yang terus bertambah. Hidup mereka suram, putus asa, penuh prasangka…

Tetapi bagi mereka yang mata hatinya selalu terbuka, kegagalan senantiasa memberikan jutaan ibrah. Kegagalan seperti rambu-rambu jalan yang menjadi penuntunnya menemukan rel yang sesungguhnya. Kegagalan menjadi pertanda semakin dekatnya pintu kesuksesan. Seperti ribuan kali kegagalan Alfa Edison mengantarkannya pada penemuan bola lampu yang menerangi dunia. Seperti juga ratusan kali kegagalan Kolonel Sanders mengantarkannya pada resep fried chicken yang menghipnotis lidah penduduk bumi.

Sahabat, mungkin saja kegagalan kita kali ini adalah pertanda semakin dekatnya tujuan. Mungkin saja kegagalan kita hari ini adalah cara Allah menyadarkan kita tentang celah-celah kekurangan yang mesti kita tambal. Mungkin saja kegagalan kita sekarang ini untuk menunjukkan kebocoran-kebocoran yang mesti kita tutupi, agar pejalanan menuju tujuan akhir lebih lapang. Semua ada hikmahnya. Dan hanya hati yang jernih dan pikiran terbuka mutiara hikmah dari kegagalan hari ini dapat kita temukan…

So, buka hati, jernihkan pikiran, dan maknailah kekalahan kita hari ini, sobat…

_mutiara hikmah_

@Seberapa Lapang Hatimu ?

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.

“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.

“Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

_mutiara hikmah_

@Man Jadda Wajada

Kalimat pendek berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas “Barangsiapa bersungguh-sungguh, akan berhasil”.

Kata mutiara sederhana yang akan terus menjadi tongkat sekaligus kompas bagi mereka yang mendamba kesuksesan dan keberhasilan. Tentu sukses di sini maknanya luas, bisa dalam ujian, sukses karir, mencari jodoh, hingga sukses akhirat utamanya.

Man Jadda Wajada, seperti mantera sakti bagi pendekar dalam menumpas musuh-musuhnya. Begitu pula baginya yang sedang menghadapi ujian, mantera ini dapat menjadi sumbu semangat dalam batinnya. Ia yakin bahwa nilai sempurna bagi para ksatria, tidaklah diraih kecuali dengan belajar dan bekerja keras.

Bagi mereka yang sedang mengejar karir hidupnya, mantera ini pun akan menjadi ilmu kanuragannya dalam memeras keringat mencapai cita-citanya. Ia tahu bahwa kemanisan tidak akan datang melainkan setelah kepahitan. Bagi mereka yang sedang mencari jodoh, mantera ini dapat menjadi teman setianya ketika jodoh tak kunjung mendekat. Ia akan terus berusaha hingga ia menemukan cinta sejatinya. Terlebih bagi mereka yang mendambakan kesuksesan akhiratnya, tentu ia yakin bahwa surga bukanlah barang murah. Surga adalah tempat bagi mereka yang terus menggesa asa mengumpulkan pundi-pundi amalnya dan bukan bagi mereka yang hanya gemar berpangku dagu.

Man Jadda wajada, kalimat ajaib yang akan terus melekat di hati para ksatria yang tak kenal lelah melukis hidupnya. Teruslah berkarya untuk menghias dunia.

Sumber : shinemylife.wordpress.com